Rabu, 21 Desember 2016

PENYAKIT CABE DAN PENANGGULANGANNYA

PENYAKIT CABE DAN CARA PENANGGULANGANNYA
Menanam cabe adalah salah satu kegiatan yang membutuhkan pengetahuan dan teknik agar mendapatkan hasil yang maksimal. Hama dan penyakit yang begitu kompleks pada tanaman cabe mengharuskan para petani untuk belajar dan terus belajar.
Pengamatan dan pencegahan harus selalu dilakukan, sebab jika terlambat serangan hama dan penyakit sulit untuk di kendalikan. Penanganan penyakit tanaman cabe sejak dini adalah cara yang paling tepat untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman cabe. Sejak penyemaian, persiapan lahan, penanaman, perawatan sampai masa panen petani harus betul-betul serius mempelajari segala aspek tentang tanaman cabe.
PENYAKIT CABE BUSUK BUAH
Untuk penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan, gunakan fungisida seperti Antracol. Dosis dan aplikasi masing-masing obat tersebut dapat dilihat pada labelnya.
Adapun jenis-jenis penyakit yang banyak menyerang cabai antara lain antraks atau patek yang disebabkan oleh cendawan Colletotricum capsici dan Colletotricum piperatum, bercak daun (Cercospora capsici) , dan yang cukup berbahaya ialah keriting daun (TMV, CMVm, dan virus lainnya).
Gejala serangan antraks atau patek ialah bercak – bercak pada buah, buah kehitaman dan membusuk, kemudian rontok.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh99A0SsAMpz2EOD2Ro6tkZLGPjQzPSSVN4R3oM6zi6hY7C4vKUoBcLE5gWOCyMe7MhGybEh_aeKFaiYEDBe58wK540w3WcxrMTYnfGVdWYjBfEviv3FcmkCk9GsCLztBnBb7DEI8ooRJg/s1600/penyakit+cabe+layu+daun.JPGPenyakit cabe keriting daun
Gejala serangan keriting daun adalah:
• bercak daun ialah bercak-bercak kecil yang akan melebar
• Pinggir bercak berwama lebih tua dari bagian tengahnya. Pusat bercak ini sering robek atau berlubang.
• Daun berubah kekuningan lalu gugur.
• Serangan keriting daun sesuai namanya ditandai oleh keriting dan mengerutnya daun, tetapi keadaan tanaman tetap sehat dan segar.





penyakit cabe kriting daun
Cara mengatasi kriting pada cabe
Selain penyakit keriting daun, penyakit lainnya dapat dicegah dengan penyemprotan fungisida Dithane M 45, Antracol, Cupravit, Difolatan. Konsentrasi yang digunakan cukup 0,2-0,3%. Bila tanaman diserang penyakit keriting daun maka tanaman dicabut dan dibakar. Pengendalian keriting daun secara kimia masih sangat sulit.

Penyakit layu cabe disebabkan oleh bakteri layu. Penyebaran penyakit layu bakteri dapat melalui benih, bibit, bahan tanaman yang sakit, residu tanaman, irigasi (air), serangga, nematoda dan alat-alat pertanian. Bakteri layu biasanya menghebat pada tanaman cabai di dataran rendah. Gejala kelayuan tanaman cabai terjadi mendadak, dan akhirnya menyebabkan kematian tanaman dalam beberapa hari kemudian. Bakteri layu menyerang sistem perakaran tanaman cabai. Bila pangkal batang cabai yang diserang, dipotong atau dibelah, kemudian direndam dalam gelas berisi air bening, maka setelah beberapa menit digoyang-goyangkan akan keluar cairan berwarna coklat susu atau berkas pembuluh batangnya berwarna coklat berlendir (slime bakteri). Gejala yang dapat diamati secara visual pada tanaman cabai adalah kelayuan tanaman mulai dari bagian pucuk, kemudian menjalar ke seluruh bagian tanaman. Daun menguning dan akhirnya mengering serta rontok. Penyakit bakteri layu dapat menyerang tanaman cabai pada semua tingkatan umur, tetapi paling peka adalah tanaman muda atau menjelang fase berbunga maupun berbuah.

Cara mengatasi penyakit layu cabe
Perlakuan benih atau bibit sebelum tanam dengan cara direndam dalam bakterisida Agrimycin atau Agrept 0,5 gr/lt selama 5-15 menit.
Perbaikan drainase tanah di sekitar kebun agar tidak becek atau menggenang.

Pencabutan tanaman yang sakit agar tidak menular ke tanaman yang sehat.
Penggunaan bakterisida Agrimycin atau Agrept dengan cara disemprotkan atau dikocor di sekitar batang tanaman cabai tersebut yang diperkirakan terserang bakteri P. solanacearum.

Pengelolaan (manajemen) lahan, misalnya dengan pengapuran tanah ataupun pergiliran tanaman yang bukan famili Solanaceae










Layu Fusarium (Fusarium oxysporum Sulz.)
Description: Image result for penyakit layu fusarium cabai
Layu Fusarium disebabkan oleh organisme cendawan bersifat tular tanah. Biasanya penyakit ini muncul pada tanah-tanah yang ber pH rendah (masam). Gejala serangan yang dapat diamati adalah terjadinya pemucatan warna tulang-tulang daun di sebelah atas, kemudian diikuti dengan merunduknya tangkai-tangkai daun; sehingga akibat lebih lanjut seluruh tanaman layu dan mati. Gejala kelayuan tanaman seringkali sulit dibedakan dengan serangan bakteri layu (P. solanacearum). Untuk membuktikan penyebab layu tersebut dapat dilakukan dengan cara memotong pangkal batang tanaman yang sakit, kemudian direndam dalam gelas berisi air bening (jernih). Biarkan rendaman batang tadi sekitar 5-15 menit, kemudian digoyang-goyangkan secara hati-hati. Bila dari pangkal batang keluar cairan putih dan terlihat suatu cincin berwarna coklat dari berkas pembuluhnya, hal itu menandakan adanya serangan Fusarium.

Cara mengatasi penyakit layu Fusarium
Perlakuan benih atau bibit dengan cara direndam dalam larutan fungisida sistemik, misalnya Benlate ataupun Derosal 0,5-1,0 gr/lt air selama 10-15 menit.
Pengapuran tanah sebelum tanam dengan Dolomit atau Captan (Calcit) sesuai dengan angka pH tanah agar mendekati netral.

Pencabutan tanaman yang sakit agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman yang sehat.
Pengaturan pembuangan air (drainase), dengan cara pembuatan bedengan yang tinggi, terutama pada musim hujan.

Penyiraman larutan fungisida sistemik seperti Derosal, Anvil, Previcur N dan Topsin di sekitar batang tanaman cabai yang diduga sumber atau terkena cendawan.












Description: Image result for penyakit bercak daun pada cabaiBercak Daun dan Buah pada tanaman Cabe
Bercak daun dan buah cabai sering disebut penyakit Antraknose atau “patek”. Penyakit ini menjadi masalah utama di musim hujan. Disebabkan oleh cendawan Gloesporium piperatum Ell. et. Ev dan Colletotrichum capsici. Cendawan G. piperatum umumnya menyerang buah muda dan menyebabkan mati ujung. Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan terbentuknya bintik-bintik kecil kehitaman dan berlekuk, serta tepi bintik berwarna kuning. Di bagian lekukan akan terus membesar dan memanjang yang bagian tengahnya berwarna gelap. Cendawan C. capsici lebih sering menyebabkan buah cabai membusuk. Gejala awal serangan ditandai dengan terbentuknya bercak coklat-kehitaman pada buah, kemudian meluas menjadi busuk-lunak. Pada bagian tengah bercak terdapat titik-titik hitam yang merupakan kumpulan dari konidium cendawan. Serangan yang berat menyebabkan buah cabai mengkerut dan mengering menyerupai “mummi” dengan warna buah seperti jerami.

Cara mengatasi penyakit Cabe Bercak Daun dan Buah cabe
Perlakuan benih, yaitu direndam dalam larutan fungisida berbahan aktif Benomyl atau Thiram, misalnya Benlate pada dosis 0,5/lt, ataupun berbahan aktif Captan (Orthocide) dengan dosis 1 gr/lt. Lamanya perendaman benih antara 4-8 jam.
Pengaturan jarak tanam yang sesuai sehingga kondisi kebum tidak terlalu lembab. Pada musim kemarau dapat menggunakan jarak tanam 50 x 70 cm, sedangkan di musim hujan 60 x 70 cm ataupun 65 x 70 cm, baik sistem segi empat atau segi tiga zig-zag.

Pembersihan (sanitasi) lingkungan yaitu dengan cara menyiang gulma atau sisa-sisa tanaman yang ada di sekitar kebun agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit.
Buah cabai yang sudah terserang penyakit dikumpulkan, kemudian dimusnahkan (dibakar).

Penyemprotan dengan fungisida seperti Kasumin 2 cc/lt, Difolatan 4 cc/lt, Phycozan, Dithane M-45, Daconil, Topsin, Antracol dan Delsen. Fungisida-fungisida tersebut efektif menekan Antraknosa.
Rotasi tanaman, yakni pergiliran tanaman yang bukan famili Solanaceae (tomat, kentang, terung, tambakau). Tujuan rotasi tanaman ini adalah untuk memotong siklus hidup cendawan penyebab penyakit Antraknosa.
Bercak Daun Cabe Penyebab penyakit bercak daun adalah cendawan Cercospora capsici. Gejala serangan penyakit ditandai dengan bercak-bercak bulat kecil kebasah-basahan. Berikutnya bercak akan meluas dengan garis tengah + 0,5 cm. Di pusat bercak nampak berwarna pucat sampai putih dengan tepinya berwarna lebih tua. Serangan yang berat (parah) dapat menyebabkan daun menguning dan gugur, ataupun langsung berguguran tanpa didahului menguningnya daun. Pengen-dalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kebun, dan disemprot fungisida seperti Topsin, Velimek, dan Benlate secara berselang-seling.

Bercak AlternariaDescription: Image result for penyakit bercak alternaria pada cabai
Penyebab penyakit bercak Alternaria adalah cendawan. Gejala serangan penyakit ini adalah ditandai dengan timbulnya bercak-bercak coklat-tua sampai kehitaman dengan lingkaran-lingkaran konsentris. Bercak-bercak ini akan membesar dan bergabung menjadi satu. Serangan penyakit bercak Alternaria dimulai dari daun yang paling bawah, dan kadang-kadang juga menyerang pada bagian batang. Pengendalian penyakit bercak Alternaria antara lain dengan cara menjaga kebersihan kebun, dan disemprot fungisida seperti Cupravit, Dithane M-45 dan Score, secara berselang-seling.





Description: Image result for penyakit busuk buah cabePenyakit Busuk Daun dan Buah cabe
Penyakit busuk daun dapat pula menyebabkan busuk buah cabai. Gejala serangan nampak pada daun yaitu bercak-bercak kecil di bagian tepinya, kemudian menyerang seluruh batang. Batang tanaman cabai juga dapat diserang oleh penyakit ini, ditandai dengan gejala perubahan warna menjadi kehitaman. Buah-buah cabai yang terserang menunjukkan gejala awal bercak-bercak kebasahan, kemudian meluas ke arah sumbu panjang, dan akhirnya buah akan terlepas dari kelopaknya karena membusuk. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara pengaturan jarak tanam yang baik, yaitu di musim hujan idealnya 70 x 70 cm, mengumpulkan buah cabai yang busuk untuk dimusnahkan, dan disemprot fungisida seperti Sandovan MZ, Kocide atau Polyram secara berselang-seling.


Description: Image result for penyakit virus pada cabai
Virus Pada tanaman cabe
Penyakit virus pada tanaman cabai di pulau Jawa dan Lampung ditemukan adanya Cucumber Mosaic Virus (CMV), Potato Virus Y (PVY), Tobacco Etch Virus (TEV), Tobacco Mosaic Virus (TMV), Tobacco Rattle Virus (TRV), dan juga Tomato Ringspot Virus (TRSV).

Gejala penyakit virus yang umum ditemukan adalah daun mengecil, keriting, dan mosaik yang diduga oleh TMV, CMV dan TEV. Penyebaran virus biasanya dibantu oleh serangga penular (vektor) seperti kutu daun dan Thrips. Tanaman cabai yang terserang virus seringkali mampu bertahan hidup, tetapi tidak menghasilkan buah.

Pengendalian penyakit virus pada tanaman cabe
a. Pemberantasan serangga vektor (penular) seperti Aphids dan Thrips dengan semprotan insektisida yang efektif.
b. Tanaman cabai yang menunjukkan gejala sakit dan mencurigakan terserang virus dicabut dan dimusnahkan.
c. Melakukan pergiliran (rotasi) tanaman dengan tanaman yang bukan famili Solanaceae.

Pengamatan Hama & Penyakit Tanaman cabe
a. Penyakit pada tanaman cabai
· Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk , disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.
· Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.
· Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.

b. Hama pada tanaman cabai
· Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan
pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.
· Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.
· Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip


Penyakit Fisiologis Pada tanaman cabe
Merupakan keadaan suatu tanaman menderita sakit atau kelainan, tetapi penyebabnya bukan oleh mikroorganisme. Beberapa contoh penyakit fisiologis pada tanaman cabai yang paling sering ditemukan adalah kekurangan unsur hara Kalsium (Ca), dan terbakarnya buah cabai akibat sengatan sinar matahari, terutama pada cabai Paprika. Tanaman cabai yang kekurangan unsur Ca akan menunjukkan gejala pada buahnya terdapat bercak hijau-gelap, kemudian menjadi lekukan bacah coklat kehitam-hitaman. Jaringan di tempat bercak menjadi rusak sampai ke bagian dalam buah. Bentuk buah cabai menjadi pipih dan berubah warna lebih awal (sebelum waktunya). Biasanya kekurangan Ca pada stadium buah rusak akan diikuti tumbuhnya cendawan. Usaha pencegahan kekurangan Ca dapat dilakukan dengan cara pengapuran sewaktu mengolah tanah, diikuti pemupukan berimbang, dan pengairan kebun secara merata. Bila tanaman cabai atau paprika sedang produktif berbuah tetapi baru diketahui kekurangan Ca, maka dapat disemprot dengan pupuk daun yang banyak mengandung unsur Ca, seperti Growmore Kalsium. Cabai paprika tidak tahan terhadap sinar matahari, sehingga bila mengenai permukaan buah akan menyebabkan terbakarnya kulit dan bagian dalam buah. Gejala yang nampak di bagian luar adalah warna kulit buah berubah menjadi keputih-putihan hingga kecoklatan dan mengkerut. Meskipun tidak menjadi busuk basah, tetapi warna buah menjadi jelek dan kualitasnya menurun (rendah). Pengendalian terhadap sengatan sinar matahari adalah melindungi tanaman dengan sungkup beratapkan plastik transparan (bening). Menurut penelitian, fungsi naungan plastik bening selain dapat mengurangi (mereduksi) intensitas cahaya matahari, juga dapat mengurangi tingginya temperatur tanah dan defisit air; sehingga dapat meningkatkan kelembaban relatif tanah di sekitar pertanaman paprika. Di samping itu, pengaruh naungan plastik bening dapat meningkatkan hasil (bobot) buah total.


Description: Image result for ulat grayak cabeA. Hama
1. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Ulat merupakan jenis hama yang akan menjadi kupu-kupu yang biasanya meletakkan telur secara berkelompok di atas daun atau tanaman. Ciri khas dari larva (ulat) grayak ini adalah terdapat bintik-bintik segitiga berwarna hitam dan bergaris-garis kekuningan pada sisinya. Larva akan menjadi pupa (kepompong) yang dibentuk di bawah permukaan tanah. Daur hidup dari telur menjadi kupu-kupu berkisar antara 30 - 61 hari. Telur akan menetas menjadi ulat (larva), mula-mula hidup berkelompok dan kemudian menyebar. Menyerang bersama-sama dalam jumlah yang sangat banyak. Ulat ini memangsa segala jenis tanaman (polifag), termasuk menyerang tanaman cabe. Serangan ulat grayak terjadi di malam hari, karena kupu-kupu maupun larvanya aktif di malam hari. Pada siang hari bersembunyi di tempat yang teduh atau di permukaan daun bagian bawah. Hama ulat grayak merusak di musim kemarau dengan cara memakan daun mulai dari bagian tepi hingga bagian atas maupun bawah daun cabe. Serangan hama ini menyebabkan daun-daun berlubang secara tidak beraturan; sehingga menghambat proses fotosintesis dan akibatnya produksi buah cabe menurun.
Pengendalian secara terpadu terhadap hama ini dapat dilakukan dengan cara : mekanis, yaitu mengumpulkan telur dan ulat-ulatnya dan langsung dibunuh. Secara kultur teknis, yaitu menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa-sisa tanaman yang menjadi tempat persembunyian hama, serta melakukan rotasi tanaman. Hayati (biologis) kimiawi, yaitu disemprot dengan insektisida berbahan aktif Bacilus thuringiensis.
Description: Image result for kutu daun cabe2. Kutu Daun (Myzus persicae Sulz.)
Kutu daun atau sering disebut Aphid tersebar di seluruh dunia. Hama ini memakan segala jenis tanaman (polifag), lebih dari 100 jenis tanaman inang, termasuk tanaman cabe. Kutu daun berkembang biak dengan 2 cara, yaitu dengan perkawinan biasa dan tanpa perkawinan atau telur-telurnya dapat berkembang menjadi anak tanpa pembuahan (partenogenesis). Daur hidup hama ini berkisar antara 7 - 10 hari. Hama ini menyerang tanaman cabe dengan cara mengisap cairan daun, pucuk, tangkai bunga ataupun bagian tanaman lainnya. Serangan berat menyebabkan daun-daun melengkung, keriting, belang-belang kekuningan (klorosis) dan akhirnya rontok sehingga produksi cabe menurun.

Description: Related imageDescription: Related image3. Lalat Buah (Dacus ferrugineus)
Description: DSCF2659
Hama ini menyebabkan buah cabe mengalami kebusukan. Buah cabe yang diserang lalat buah akan menjadi bercak-bercak bulat, berlubang kecil dan kemudian membusuk. Buah cabe yang terserang akan dihuni larva yang menyebabkan semua bagian buah cabe rusak, busuk, dan berguguran (rontok). Serangga dewasa panjangnya kurang lebih 0.5 cm, berwarna coklat-tua, dan meletakkan telurnya di dalam buah cabe. Telur tersebut akan menetas, kemudian merusak buah cabe. Daur hidup hama ini lamanya sekitar 4 minggu, dan pembentukan stadium pupa terjadi di atas permukaan tanah. Pengendalian secara terpadu terhadap hama ini dapat dilakukan dengan cara:  kultur teknik, yaitu dengan pergiliran tanaman yang bukan tanaman inang lalat buah; secara mekanis yaitu dengan memusnahkan buah cabe yang terserang lalat buah, secara kimiawi yaitu dengan pemasangan perangkap beracun "metil eugenol" atau protein hydrolisat.




Description: Image result for Thrips pada cabaiDescription: Image result for Thrips pada cabai4. Thrips (Thrips sp.)
Gejala serangan yang ditimbulkan oleh thrips adalah awalnya timbul noda-noda keperakan pada daun-daun muda, akibat adanya luka bekas serangan thrips. Noda-noda keperakan tersebut berubah menjadi coklat. Serangan berat dapat menyebabkan daun-daun mengeriting ke atas. Serangga ini mempunyai tipe mulut pemarut dan pengisap. Ia memarut jaringan daun atau bunga dan mengisap cairan yang keluar dari bagian itu. Serangan pada bunga sudah mekar akan timbul bercak cokelat. Sedangkan pada bunga masih kuncup, thrips menyebabkan bunga gagal mekar. 
Pengendalian secara terpadu terhadap hama ini dapat dilakukan dengan cara kultur teknis, yaitu dengan pergiliran tanaman atau mengatur rotasi tanaman yang bukan sefamili, dan mengatur waktu tanam yang tepat, menggunakan mulsa plastik hitam perak pada lahan tanam. Pengendalian secara kimiawi, yaitu dengan disemprot insektisida berbahan aktif asetat, dimetoat, endosulfat, formothion, karbaril, merkaptodimetur, dan metomil.


Description: Image result for kutu daun cabe5. Tungau (Tarsonemus translucens)
Tungau berukuran sangat kecil, tetapi bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag). Serangga dewasa panjangnya + 1 mm, bentuk mirip laba-laba, dan aktif di siang hari. Siklus hidup tungau berkisar selama 14-15 hari. Tungau menyerang tanaman cabe dengan cara mengisap cairan sel daun atau pucuk tanaman. Akibat serangannya dapat menimbulkan bintik-bintik kuning atau keputihan. Serangan yang berat, terutama di musim kemarau, akan menyebabkan cabe tumbuh tidak normal dan daun-daunnya keriting. Pengendalian tungau dapat dilakukan dengan cara disemprot insektisida.




Description: Image result for penyakit busuk buah cabeB. Penyakit  Patek
Penyakit antraknosa atau patek pada tanaman cabai disebabkan oleh Cendawan/jamur, Colletotrichum capsici Sydow dan Colletotrichum gloeosporioides Pens, penyakit antraknosa atau patek ini merupakan kendala utama petani cabai karena bisa menghancurkan tanaman hingga 90 % terutama pada saat musim hujan, cendawan penyebab penyakit antraknosa atau patek ini berkembang dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi dengan suhu 32 derajat celsius, biasanya gejala serangan penyakit antraknosa atau patek pada buah ditandai buah busuk berwarna kuning-coklat seperti terkena sengatan matahari diikuti oleh busuk basah yang terkadang ada jelaganya berwarna hitam.  Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan busuk kering dengan warna coklat kehitam-hitaman.
Penyakit patek atau antraks sering kali dijumpai tanaman cabe. Penyakit patek cukup berbahaya dan cepat menjalar, sehingga mampu menurunkan produktifitas yang signifikan. Penyakit patek disebabkan oleh cendawan Colletotricum capsici dan Colletotricum piperatum, bercak daun (Cercospora capsici). Gejala serangan antraks atau patek ialah bercakbercak pada buah, buah kehitaman dan busuk kering pada buah, dan akhirnya rontok. Penyakit busuk buah kering yang disebabkan cendawan untuk mengatasinya dapat menggunakan fungisida. Inti dari pengendalian penyakit dengan tehnik kami adalah bukan dengan mengandalkan fungisida tetapi dengan mengupayakan tanaman sehat,berupa buah cabe yang keras,padat berisi dengan kadar air yang rendah. Semua ini akan kita dapatkan apabila pola pemupukannya tepat,tidak mengandalkan pupuk/makanan kimia.  Dalam kehidupan kita sehari-hari pun,apabila makanan yang dikonsumsi kebanyakan dari jenis kimia,maka akibatnya kondisi tubuh menjadi rapuh. Nah …kalau sudah begini yang terjadi adalah berbagai jenis penyakit mudah sekali menyerang.  Biasanya apabila kondisi ini terjadi maka pengobatan yang dilakukan adalah obat-obatan kimia,akibatnya…sering kita perhatikan justru timbulnya penyakit jenis lain (komplikasi).












Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh99A0SsAMpz2EOD2Ro6tkZLGPjQzPSSVN4R3oM6zi6hY7C4vKUoBcLE5gWOCyMe7MhGybEh_aeKFaiYEDBe58wK540w3WcxrMTYnfGVdWYjBfEviv3FcmkCk9GsCLztBnBb7DEI8ooRJg/s1600/penyakit+cabe+layu+daun.JPG2. Keriting Daun  
Penyakit kuning keriting sangat sulit diberantas, apalagi dihilangkan sampai 0%. Upaya yang dilakukan hanya sebatas pengendalian risiko, untuk mencapai ambang toleransi penyakit agar tidak merugikan atau memperkecil kerugian produksi cabe. Gejala penyakit tanaman cabe pada umumnya berwarna mosaik kuning atau hijau muda mencolok. Kadang-kadang pucuk menumpuk keriting diikuti dengan bentuk helaian daun menyempit atau cekung, tanaman tumbuh tidak normal menjadi lebih kerdil dibandingkan dengan tanaman sehat. Kedua gejala penyakit di atas, kuning dan hijau keriting sering pula ditemukan secara bersamaan dalam satu varietas pada lahan yang sama. Penyakit ini diketahui pada beberapa varietas cabe cukup merugikan, hasil panen berkurang sampai terjadi puso, terutama pada tanaman yang terinfeksi sejak masa tanaman masih sangat muda. Bercak daun ialah bercakbercak kecil yang akan melebar. Pinggir bercak berwama lebih tua dari bagian tengahnya. Pusat bercak ini sering robek atau berlubang. Daun berubah kekuningan lalu gugur. Serangan keriting daun sesuai namanya ditandai oleh keriting dan mengerutnya daun, tetapi keadaan tanaman tetap sehat dan segar. Bila tanaman diserang penyakit keriting daun maka tanaman diberikan fungisida atau dicabut dan dibakar, karena pengendalian keriting daun secara kimia masih sangat sulit.  

Description: Image result for layu pseudomonas solanum3. Layu Bakteri (Pseudomonas solana-cearum E.F. Smith)
Tanaman yang terserang Layu Bakteri akan menunjukan gejala layu pada batang dan daun tanaman, mulai dari bagian pucuk, kemudian menjalar ke seluruh bagian tanaman. Daun menguning dan akhirnya mengering serta rontok dan akhirnya mati. Penyakit layu bakteri dapat menyerang tanaman cabe pada semua tingkatan umur, tetapi paling peka adalah tanaman muda atau menjelang fase berbunga maupun berbuah. Pengendalian dapat dilakukan dengan perbaikan drainase tanah di sekitar kebun agar tidak becek atau menggenang. Pencabutan tanaman yang sakit agar tidak menular ke tanaman yang sehat. Penggunaan bakterisida Agrimycin atau Agrept dengan cara disemprotkan atau dikocor di sekitar batang tanaman cabe tersebut yang diperkirakan terserang bakteri P. solanacearum. Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan pengelolaan (manajemen) lahan, misalnya dengan pengapuran tanah ataupun pergiliran tanaman yang bukan famili Solanaceae.


Description: Image result for penyakit layu fusarium cabai4. Layu Fusarium (Fusarium oxysporum Sulz.)

Gejala serangan yang dapat diamati adalah terjadinya pemucatan warna tulang-tulang daun di sebelah atas, kemudian diikuti dengan merunduknya tangkai-tangkai daun; sehingga akibat lebih lanjut seluruh tanaman layu dan mati. Gejala kelayuan tanaman seringkali sulit dibedakan dengan serangan bakteri layu (P. solanacearum). Layu Fusarium disebabkan oleh organisme cendawan bersifat tular tanah. Biasanya penyakit ini muncul pada tanah-tanah yang ber-pH rendah (masam). Untuk membuktikan penyebab layu tersebut dapat dilakukan dengan cara memotong pangkal batang tanaman yang sakit, kemudian direndam dalam gelas berisi air bening (jernih). Biarkan rendaman batang tadi sekitar 5-15 menit, kemudian digoyang-goyangkan secara hati-hati. Bila dari pangkal batang keluar cairan putih dan terlihat suatu cincin berwarna coklat dari berkas pembuluhnya, hal itu menandakan adanya serangan Fusarium.
Pengendalian penyakit layu Fusarium dapat dilakukan dengan berbagai cara pengapuran tanah sebelum tanam dengan Dolomit atau Captan (Calcit) sesuai dengan angka pH tanah agar mendekati netral. Pencabutan tanaman yang sakit agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman yang sehat. Pengaturan pembuangan air (drainase), dengan cara pembuatan bedengan yang tinggi, terutama pada musim hujan. Penyiraman larutan fungisida sistemik di sekitar batang tanaman cabe yang diduga sumber atau terkena cendawan. Selain itu dapat diberikan bakterisida jenis Pseudomonas fluorescens.

Description: Image result for penyakit bercak daun pada cabai
5. Bercak Daun (Cercospora capsici Heald et Wolf)

Penyebab penyakit bercak daun adalah cendawan Cercospora capsici. Gejala serangan penyakit ditandai dengan bercak-bercak bulat kecil kebasah-basahan. Berikutnya bercak akan meluas dengan garis tengah + 0,5 cm. Di pusat bercak nampak berwarna pucat sampai putih dan pada bagian tepinya berwarna lebih tua. Serangan yang berat (parah) dapat menyebabkan daun menguning dan gugur, ataupun langsung berguguran tanpa didahului menguningnya daun. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kebun, dan disemprot fungisida seperti Topsin, Velimek, dan Benlate secara berselang-seling.
Description: Image result for penyakit bercak alternaria pada cabai6. Bercak Alternaria (Alternaria solani Ell & Marf)

Penyebab penyakit bercak Alternaria adalah cendawan. Gejala serangan penyakit ini adalah ditandai dengan timbulnya bercak-bercak coklat-tua sampai kehitaman dengan lingkaran-lingkaran konsentris. Bercak-bercak ini akan membesar dan bergabung menjadi satu. Serangan penyakit bercak Alternaria dimulai dari daun yang paling bawah, dan kadang-kadang juga menyerang pada bagian batang. Pengendalian penyakit bercak Alternaria antara lain dengan cara menjaga kebersihan kebun, dan disemprot fungisida seperti Cupravit, Dithane M-45 dan Score, secara berselang-seling.

7. Busuk Daun dan Buah (Phytophthora spp)
Penyakit busuk daun dapat pula menyebabkan busuk buah cabe. Gejala serangan tampak pada daun yaitu bercak-bercak kecil di bagian tepinya, kemudian menyerang seluruh batang. Batang tanaman cabe juga dapat terserang penyakit ini, ditandai dengan gejala perubahan warna menjadi kehitaman. Buah cabe yang terserang menunjukkan gejala awal bercak-bercak kebasahan, kemudian meluas, dan akhirnya buah akan terlepas dari kelopaknya karena membusuk. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara pengaturan jarak tanam yang baik, yaitu di musim hujan idealnya 70 x 70 cm, mengumpulkan buah cabe yang busuk untuk dimusnahkan, dan disemprot fungisida seperti Sandovan MZ, Kocide atau Polyram secara berselang-seling.

8. Virus
Penyakit virus pada tanaman cabe di pulau Jawa dan Lampung ditemukan adanya Cucumber Mosaic Virus (CMV), Potato Virus Y (PVY), Tobacco Etch Virus (TEV), Tobacco Mosaic Virus (TMV), Tobacco Rattle Virus (TRV), dan juga Tomato Ringspot Virus (TRSV). Gejala penyakit virus yang umum ditemukan adalah daun mengecil, keriting, dan mosaik yang diduga oleh TMV, CMV dan TEV. Penyebaran virus biasanya dibantu oleh serangga penular (vektor) seperti kutu daun dan Thrips. Tanaman cabe yang terserang virus seringkali mampu bertahan hidup, tetapi tidak menghasilkan buah. Pengendalian penyakit virus ini dapat dilakukan dengan cara : Pemberantasan serangga vektor (penular) seperti Aphids dan Thrips dengan semprotan insektisida yang efektif. Tanaman cabe yang menunjukkan gejala sakit dan mencurigakan terserang virus dicabut dan dimusnahkan. Melakukan pergiliran (rotasi) tanaman dengan tanaman yang bukan famili Solanaceae.

9. Penyakit Fisiologis
Merupakan keadaan suatu tanaman menderita sakit atau kelainan, tetapi penyebabnya bukan oleh mikroorganisme. Beberapa contoh penyakit fisiologis pada tanaman cabe yang paling sering ditemukan adalah kekurangan unsur hara Kalsium (Ca), dan terbakarnya buah cabe akibat sengatan sinar matahari. Tanaman cabe yang kekurangan unsur Ca akan menunjukkan gejala pada buahnya terdapat bercak hijau-gelap, kemudian menjadi lekukan bacah coklat kehitam-hitaman. Jaringan di tempat bercak menjadi rusak sampai ke bagian dalam buah. Bentuk buah cabe menjadi pipih dan berubah warna lebih awal (sebelum waktunya). Biasanya kekurangan Ca pada stadium buah rusak akan diikuti tumbuhnya cendawan. Usaha pencegahan kekurangan Ca dapat dilakukan dengan cara pengapuran sewaktu mengolah tanah, diikuti pemupukan berimbang, dan pengairan kebun secara merata. Bila tanaman cabe sedang masa berbuah tetapi menunjukan gejala kekurangan Ca, maka dapat disemprot dengan pupuk daun yang banyak mengandung unsur Ca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar