I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Identifikasi potensi wilayah pada kelompoktani Duri Bersatu
tentang penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Hortikultura di Desa Pembeliangan,
Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan merupakan tugas penyuluh dalam rangka mendapatkan informasi
mengenai teknis teknologi budidaya
hortikultura komoditas tanaman semusim Tahun 2016 sebagai hasil akhir dari
observasi lapangan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian lapangan .
Identifikasi potensi wilayah (IPW) ini memuat teknik budidaya tanaman
hortikultura di kelompoktani Duri Bersatu Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku
Kabupaten Nunukan yang meliputi
pengolahan lahan, penggunaan benih, penanaman, pemupukan, perlindungan
tanaman, pengairan dan pemanenan.
Komoditas hortikultura merupakan komoditas potensial yang
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan wilayah pemasaran yang luas. Luas
wilayah Desa Pembeliangan dengan keragaman agroklimatnya memungkinkan
perkembangan berbagai jenis tanaman baik tanaman hortikultura tropis maupun
tanaman hortikultura subtropis. Salah satu aspek pendukung pengembangan
hortikultura adalah adanya investasi yang melibatkan berbagai pihak, baik
instansi pemerintah, swasta dan masyarakat tani untuk melaksanakan serangkaian
kegiatan yang saling terkait. Produk hortikultura Kelompoktani Duri Bersatu
saat ini baru mampu memasok kebutuhan pasar dalam Kecamatan Sebuku, Kecamatan
Tulin Onsoi dan masih sedikit yang di
pasarkan ke Kabupaten Malinau. Sistem produksi di lokasi yang terpencar, skala
usaha sempit dan belum efisien serta jumlah produksi yang terbatas menjadi
penyebab utama produk hortikultura Kelompoktani Duri Bersatu kurang kompetitif
di pasaran apalagi bila produk dari luar masuk . Hal penting yang juga dituntut
oleh pasar adalah mutu produk hortikultura yang aman konsumsi yang dihasilkan
dari budidaya ramah lingkungan.
Upaya pengembangan hortikultura yang ramah lingkungan dan aman
konsumsi dapat dijalankan melalui penerapan budidaya yang sesuai dengan Good
Agricultural Practices (GAP) dan Standard Operation Procedure (SOP). Sesuai
dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 48/Permentan/OT.140/ 10/ 2009 tentang
Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang baik (Good Agriculture Practise for Fruit
and Vegetables), tujuan dari penerapan pedoman budidaya buah dan sayur yang baik
adalah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman, meningkatkan mutu
hasil termasuk keamanan konsumsi, meningkatkan efisiensi produk, efisiensi
penggunaan sumber daya alam, mempertahankan kesuburan tanah, kelestarian
lingkungan dan sistem produksi yang berkelanjutan, mendorong petani dan
kelompok tani untuk memiliki sikap mental yang bertanggung jawab terhadap
produk yang dihasilkan, keselamatan dan keamanan diri dan lingkungan,
meningkatkan daya saing dan peluang penerimaan oleh pasar , memberi jaminan
keselamatan terhadap konsumen dan meningkatkan kesejahteraan petani.
II.
TUJUAN
Tujuan Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) Teknologi Budidaya
Tanaman Hortikultura di Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan adalah mendapatkan informasi komoditas yang
dibudidayakan dan teknik teknologi yang diterapkan atau dikembangkan serta
memperoleh data budidaya unggulan yang telah anggota kelompoktani Duri Bersatu
prioritaskan
III.
RUANG LINGKUP.
Ruang Lingkup Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) Teknologi
Budidaya Tanaman Hortikultura di Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku Kabupaten
Nunukan dibatasi pada Teknologi Budidaya Hortikultura Tanaman Semusim.
IV.
METODE
Metode Pengumpulan Data, Pengumpulan data dengan menggunakan
beberapa metode, yaitu: Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara
pengamatan langsung terhadap obyek. Wawancara, yaitu pengumpulan data
dengan cara tanya jawab kelompok tani. Dokumentasi, yaitu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan menghimpun data melalui catatan yang
ada. Studi Pustaka, metode ini dilakukan dengan mempelajari dan
mengumpulkan data-data yang telah ada terkait dengan data atau informasi yang
dibutuhkan.
Analisa data yang dilakukan dalam observasi lapangan ini adalah
analisis deskriptif (paparan) yaitu menggambarkan temuan yang ada dilapangan
secara langsung dan didukung dengan data-data yang telah didapat.
V.
KEADAAN WILAYAH
Kondisi Geografis. Desa Pembeliangan
terletak di 60º41’-70º19’ lintang selatan dan 107º22’-108º05’ bujur timur. Desa
Pembeliangan dengan luas 1.305,77 km2 ini terletak di ketinggian
rata-rata 0 - 103 m di atas permukaan laut. Kemiringan wilayah bervariasi
antara 0–8%, 8–15% hingga diatas 45%. Secara geografis Desa Pembeliangan
berbatasan dengan beberapa Desa yaitu: – sebelah barat desa Apas, sebelah utara
desa Kunyit, sebelah timur Kecamatan Sembakung dan sebelah selatan Kecamatan
Sembakung. Curah hujan rata – rata 1.423mm/tahun dan kisaran suhu antara 22 –
35°C. Desa Pembeliangan merupakan salah satu desa dari sepuluh (10) desa yang
berada dalam wilayah Kecamatan Sebuku. Luas
A. Profil Kelompoktani Duri Bersatu
Kelompoktani Duri Bersatu berdiri pada
tanggal 12 Agustus 2012 dengan susunan kepengurrusan sebagai berikut :
Ketua :
Sada
Sekretaris :
Usman
Bendahara :
Kasman
Dengan jumlah anggota 25 orang
No
|
Nama
|
Luas Lahan
|
Komoditas yang
diusahakan
|
1
|
Sada
|
3 ha
|
Cabe, Tomat, kol,
pepaya, buncis
|
2
|
Usman
|
0,5 ha
|
Timun, cabe, tomat,daun
bawang
|
3
|
Kasman
|
0,5 ha
|
Tomat, jahe, daun
bawang,kol
|
4
|
Jusran
|
1 Ha
|
Kacang panjang, terong,
tomat
|
5
|
Umar
|
0,5 ha
|
Jagung manis, cabe,
buncis, timun
|
6
|
Tana
|
2 ha
|
Labu kuning,buncis,
pepaya, cabe
|
7
|
Moleng bin Leceng
|
0,5 ha
|
Terong, timun cabe,
kacang panjang
|
8
|
Simpi bin Mattula
|
0,5 ha
|
Kacang panjang, cabe,
tomat, pepaya
|
9
|
Sainuddin
|
0,5 ha
|
Cabe, tomat, kacang,
timun, pepaya
|
10
|
Jumadi
|
1 ha
|
Buncis, cabe, tomat,
sawi, kangkung
|
11
|
Alias
|
0,5 ha
|
Tomat, cabe, bayam,
kacang panjang
|
12
|
Jumaan
|
0,5 ha
|
Labu kuning, cabe,
tomat, pepaya
|
13
|
Samsuddin
|
1 ha
|
Terong, tomat, cabe,
bayam, kangkung
|
14
|
Samad
|
1 ha
|
Jagung manis, cabe,
kangkung, timun
|
15
|
Idul
|
1 ha
|
Kacang panjang, sawi,
bayam, kangkung
|
16
|
Sirajuddin
|
1 ha
|
Sawi, tomat,
kangkung,cabe, pepaya
|
17
|
Sofyan
|
1 ha
|
Buncias, tomat, cabe,
timun, kcng panjang
|
18
|
Accang
|
1 ha
|
Timun, sawi, cabe,
pepaya, kangkung
|
19
|
Edi
|
1 ha
|
Terong, sawi, tomat,
cabe, paria, ubi
|
20
|
Herman
|
1 ha
|
Buncis, timun, kcng panjang,
sawi, tomat
|
21
|
Wandi
|
2 ha
|
Cabe, tomat, paria,
daun bawang, jahe, ubi
|
22
|
Anto
|
1 ha
|
Kol, cabe, tomat,
pepaya, buncis
|
23
|
Jupri
|
1 ha
|
Cabe, tomat, sawi,
timun, kcng panjang
|
24
|
Seong
|
1 ha
|
Buncis, terong, timun,
sawi
|
25
|
Tari
|
1 ha
|
Cabe, sawi terong, kcng
panjang
|
I.
PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH
1.
Permasalahan
Permasalahan yang
dihadapi pada Kelompoktani Duri Bersatu adalah Adanya anomali iklim,
belum diterapkannya SOP dan GAP satu kali pengolahan
tanah ditanam beberapa macam komoditas, harga sarana prasarana
yang semakin naik,
jumlah produksi kelompok tani belum mencukupi permintaan pasar.
Pada waktu cuaca buruk misalnya hujan degan curah hujan tinggi akan mengganggu kelancaran pengiriman ke tempat tujuan, yang mengakibatkan kualitas menurun karena waktu lebih lama dan meningkatkan biaya pengiriman begitu juga ketika musim kering dimana hujan tidak turun kondisi tanaman pertumbuhan terhambat katrna kekurangan air.
jumlah produksi kelompok tani belum mencukupi permintaan pasar.
Pada waktu cuaca buruk misalnya hujan degan curah hujan tinggi akan mengganggu kelancaran pengiriman ke tempat tujuan, yang mengakibatkan kualitas menurun karena waktu lebih lama dan meningkatkan biaya pengiriman begitu juga ketika musim kering dimana hujan tidak turun kondisi tanaman pertumbuhan terhambat katrna kekurangan air.
Sistem pembayaran penjualan komoditas sayuran dari kelompok
tani ke pasar ada sebagian tidak
dibayar langsung (tunai), akan tetapi menunggu 5-7 hari setelah pedagang menjual sayuran sehingga akan mengganggu
permodalan kegiatan usaha kelompok tani.
Kurangnya komitmen petani untuk mentaati ketentuan yang telah
disepakati bersama dengan pasar dalam hal ketepatan jumlah, harga, dan waktu
pasokan.
2. Upaya Pemecahan Masalah
Upaya pemecahan masalah untuk menghadapi adanya anomali iklim Kelomptani Duri Bersatu
menggunakan kalender musim dalam budidaya tanaman, serta mengikuti perkembangan
informasi tentang perubahan cuaca dari BMG melalui media televisi maupun radio.
Mensosialisasikan pentingnya manfaat penerapan SOP dan GAP kepada petani, agar
menghasilkan tanaman dan produksi yang baik, sehingga mampu menghadapi
persaingan pasar. Mengubah perilaku petani dari konvensional menuju pertanian
modern agar mau mengurangi jumlah komoditas tanaman dari liima menjadi dua – tiga komoditas
dengan maksud untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas yang optimal untuk
menghadapi pangsa pasar. Dengan penggunaan pupuk organik, agensia hayati, dan
pestisida nabati untuk mensiasati semakin tingginya harga sarana dan prasarana
pertanian (saprodi). Disamping itu bahan-bahan tersebut tersedia disekitar kita
dan ramah lingkungan. Dan untuk mensiasati tingginya harga benih kita dapat
membuat bibit sendiri.
3. Penyelesaian
Masalah
Pemecahan masalah untuk dapat memenuhi permintaan pasar, kelompok
tani berupaya mengoptimalkan lahan sehingga produksi bisa meningkat dan
mengajak petani yang belum bergabung untuk ikut serta bergabung dalam kelompok
tani
Untuk kelancaran dalam pengiriman ke Kabupaten Malinau ditempuh dengan
menggunakan jasa transportasi mobil pick up dan penggunaan
mobil Selain itu dilakukan
tindakan-tindakan penyimpanan dan pengawetan yang merupakan upaya untuk
menjamin kesinambungan pasokan dengan permintaan yang relatif tetap dan terus- menerus
sepanjang tahun. Dengan melakukan penyimpanan yang baik, maka harga produk akan
tetap stabil dan berada pada tingkat yang senantiasa menguntungkan petani
Mencari permodalan dari pihak ketiga (bank dan lembaga
pembiayanan lainnya), dengan fasilitas agunan kecil, bunga ringan dan jangka
waktu angsuran relatif panjang. Selain itu diupayakan modal talangan dari
pemerintah.
Memberikan pemahaman kepada petani untuk lebih berkomitmen mentaati kesepakatan
bersama dengan pasar. Pengurus kelompok hendaknya saling terbuka dalam
menentukan kesepakatan harga.
II.
KESIMPULAN
Komoditas Tanaman Semusim Kelomptani Duri
Bersatu tahun 2016, dapat kami simpulkan Anomali iklim besar pengaruhnya
terhadap hasil produksi. Kelompok tani telah menguasai teknologi budidaya
tanaman hortikultura secara modern namun belum menerapkan SOP dan GAP
sepenuhnya. Saran menerapkan SOP dan GAP dalam budidaya agar produksi yang
dihasilkan untuk meningkatkan daya saing dipasar. Adanya teknologi- teknologi
yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan guna mempercepat program SOP dan GAP
Perlu adanya sosialisasi tentang SOP dan GAP secara intensif terhadap semua
pihak yang terkait sehingga terjadi kesatuan pengertian dan pemahaman.